Sabtu, 11 Mei 2013

Persyaratan Bacaleg Banyak yang Kurang Lengkap


Merata hampir di seluruh wilayah di Indonesia, banyak Bakal Calon Legislatif belum memenuhi persyaratan (bahkan ada yg sampe 95%).
Fenomena yg menunjukkan bahwa LEBIH BANYAK ORANG TAMAK yang tidak diimbangi kapasitas diri.
Sudahlah...secara semua populasi dah pada punya ponsel, mungkin sudah waktunya melupakan sistem parlemen, kembali saja pada sistem referendum utk mengambil seluruh keputusan.
Daripada punya parlemen, yg bukannya merepresentasi rakyat yg diwakilinya, malah semakin menggerogoti uang rakyat.
Parlemen skrg sudah seperti PT.Republik Indonesia dengan aset Trilyunan rupiah!
Suka ·  ·  ·  · Jumat pukul 8:22 di sekitar Indramayu, Indramayu
  • Mang Entis Andai saya punya kekuasaan, akan saya dukung penuh gagasan di atas ...
    Jumat pukul 8:27 melalui seluler · Suka
  • Arya Prabakesa Menurut data KPU dari total 6.577 bacaleg yg terdaftar, sebanyak 4.701 (71,48%) blm memenuhi persyaratan yg telah ditetapkan..., bgm mau mengurus rakyat.., ngurus persyaratan aj gak becus....hehehehe...
    Jumat pukul 8:34 melalui seluler · Suka · 2
  • Mang Entis Makanya saya sangat mendukung kalau orang2 Pinter di SDI ini ikut nyaleg bukan malah menyalahkan caleg yang bermasalah, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan, kitu sanes? Sanes ...
    Jumat pukul 8:50 melalui seluler · Suka
  • Laki Indramayu Dakim Qeredhemple itu menunjukan potret kemampuan para wakil rakyat....gagasanmu bagus...tapi banyak di tolak oleh BUMI...harus dibedakan antara wadah/tempat, fungsi dan pelaku...
  • Laki Indramayu negara di bentuk krn ada se kelompok orang....
    yang di jalankan oleh se kelompok orang...
    yg di awasi juga oleh se kelompok orang...
    yg di gagas oleh se kelompok orang...

    kelompok orang itu...hanya di wakili oleh beberapa orang saja..biar EFEKTIF dan EFISIEN dlm mengambil keputusan..
  • Dakim Qeredhemple Mang Entis kalo nunggu berkuasa mau sampe kapan? iya kalo sampeyan jadi berkuasa. Yang bisa saya lakukan sebagai lilin adalah dengan tdk memilih satupun, daripada saya berkontribusi memilih penjilat berdasi penghisap darah rakyat!
  • Laki Indramayu Dakim Qeredhemple coba kepanjangannya dari.....penjilat berdasi penghisap darah rakyat!....
  • Dakim Qeredhemple Laki Indramayu pokok permasalahannya bukan pada ide tentang referendum, tetapi kepada fenomena KETAMAKAN BACALEG yang tidak berkaca diri tentang kapasitas dan kemampuannya dengan otaknya yang secuil itu. itu yang perlu ditanggapi, manggaaa..
  • Dakim Qeredhemple kalo negara dibentuk oleh bla..bla..bla.. itu mah teori khusus untuk mang sudrun aja. Penjilat berdasi penghisap darah rakyat ya siapa lagi kalo bukan anggota dewan legislatif. Jujur saja, katakakan kepada saya apa sih kerja mereka selain ngantuk dan tukang stempel Laki Indramayu?
  • Laki Indramayu Dakim Qeredhemple ya sy memahami yg dimaksud...tetapi permasalahan kondisi BACALEG itu, dipunyai oleh parpol, krn parpol lah sebagai alat untk menduduki jabatan politis....

    dulu parpol banyak dikritis, krn memunculkan kadernya hanya itu-itu saja....sehingga diberikan kesempatan BACALEG dari non kader, seperti pengusaha, artis, budayawan....krn pola sistemnya pemilihan langsung terbuka, parpol pun membabi buta dlm menentukan BACALEG NYA...yg penting bisa meraih suara banyak langsung di akomodir...ini sebenarnya tantangan di pihak parpol....
  • Dakim Qeredhemple ParTAI itu hanya ngejar setoran, tidak perduli pada nasib bangsa dan rakyatnya. Golput pilihan terbaik!
  • Laki Indramayu pertama hanya mengingatkan teori kekuasaan itu begitu adanya....
    kedua, pola pemilihan CALEG yg langsung terbuka terbanyak itu baru 2 kali periode, 2004, 2009...fase ini fase konsolidasi pencaian bentuk menuju kekuasaan agar bisa di terima oleh smeua pihak dng rasa adil secara sosial....ingat sudah di amandemen hal kekuasaan khususnya kekuasaan eksekutif yg sdh berjalan puluhan tahun lamanya....reformasi..
  • Laki Indramayu penomena GOLPUT itu terjadi pada saat kekuasaan di pegang hanya itu-itu saja, krn sistemnya mendukung dan memungkinkan....sistem waktu itu tidak seimbang antara kekuasaan eksekutif, dan legislatif..sengga terkesan kekuasaanya tidak terbatas...maka sistem kontitusinya harus di rubah dan di bongkar...yg menjadid tuntukan pertama dan utama gerakan reformasi (amandemen, pasal kekuasaan presiden/eksekutif)...dampaknya pun melanda pada sisi legislatifnya..dari multi partai ke penyempitan dan penyerdehaaan..dari 24 ke 12...sistemnya pun berubah dari TERTUTUP ke TERBUKA...lagi-lagi ini persoalan PARPOL dan pemberdayaannya...dlm pilkada pun di munculkan calon INDEPENDEN non parpol...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar